Setelah melihat beberapa review film gua, lu tau gak,
sebenernya ada banyak juga website yang melakukan penilaian terhadap film-film
tersebut. Tapi langsung nilainya aja. Gak ada alasan kenapa mereka kasih nilai
segitu.
Imdb, Rottentomatoes, Yify-torrent, dan macam-macam
website lainya sering banget menampilkan rating dan review film. Tapi gak ada
satupun dari mereka yang berani mengkritik film tersebut.
Gua berani. Karena blog gua masih belum terkenal. Wkkwk
Tapi, walau blog kecil gini, dalam melakukan penilaian
gua gak sembarangan.
Banyak yang mengira tinggi rendahnya ratting film
berdasarkan biaya produksi. Gua agak gak begitu setuju dengan itu. karena gua
punya penilaian sendiri dan sejauh ini lumayan mirip dengan IMDB,
YIFY-Torrents, Rottentomatoes, dsb
Berikut gua kasih
beberapa kriteria gua dalam menilai film :
1.
Animasi
Animasi di sini maksudnya efek-efek film lo ya. Bukan 3Dnya ato apanya. Misalkan aja efek slow motion, efek blur, bahkan biasanya ada efek kartun.
Animasi di sini maksudnya efek-efek film lo ya. Bukan 3Dnya ato apanya. Misalkan aja efek slow motion, efek blur, bahkan biasanya ada efek kartun.
Nah, penilaian animasi, menur
ut gua, berdasarkan penempatan dan kehalusan animasi. Animasi slow motion kalo Cuma dipake pas mobil jalan lurus kan gak pas? Nah kehalusanya juga gitu. Misalnya slow motion dan belakangnya terlalu blur kan juga aneh.
ut gua, berdasarkan penempatan dan kehalusan animasi. Animasi slow motion kalo Cuma dipake pas mobil jalan lurus kan gak pas? Nah kehalusanya juga gitu. Misalnya slow motion dan belakangnya terlalu blur kan juga aneh.
2.
Jalan cerita
Jalan
cerita menentukan 40% penilaian Gua. Gua pernah nonton film animasi yang
menurut gua lumayan halus, buatan anak bangsa, judulnya meraih mimpi. Temanya
juga bagus, tentang anak yang berusaha menyelamatkan desanya.
Tapi,
pekerjaan 5 tahun dalam membuat film ini menjadi sia-sia karena jalan ceritanya
yang gak konsisten. DI kota gua,Meraih Mimpi masuk bioskop nomor 5!
Maksud
konsisten disini, kalo lu ngambil tema SciFi ya SciFI aja terus, kembangkan
ceritanya yang logis. Kalo lu ngambil Real Life, ya terus pertahankan
ke-Real-anya itu. jangan sampe lu ngambil film Real Life tentang penggerebekan
bandar narkoba, tapi gak ada anggota polisi yang mati gara-gara ada jimat dari
astronot. See?
3. Back Sound
Back
sound ini menjadi penting. Karena dengan backsound lu udah bisa menjelaskan 60
% apa yang sebenarnya terjadi pada film itu.
Back
sound yang temponya cep
at, menjelaskan kalo film lagi dalam posisi seru. Back sound mellow, menjelaskan film lagi dalam kondisi sedih.
at, menjelaskan kalo film lagi dalam posisi seru. Back sound mellow, menjelaskan film lagi dalam kondisi sedih.
Makanya
ada istilah, Music shows your feelings. And, in movies, its right
4. Aktor
Aktor yang memiliki karakter mirip dengan tokoh yang diperankanya membuat film terlihat jadi lebih nyata. Neil Patrick Harris yang dalam kehidupanya lumayan konyol, gak bakal cocok ikut film yang kaku semacam James Bond.
Joseph Gordon-Levitt yang wajahnya lumayan datar, gak pantes ikut film American pie yang penuh kekonyolan. Ato ikut film The Hangover.
See?
Biaya pembuatan film gak menentukan film tersebut bakalan memiliki ratting
tinggi ato anjlok. Perbandingan yang nyata, The Raid2: Berandal sama Need For
Speed. Animasi dan Biaya jauh lebih tinggi NFS, tapi dengan kekuatan jalan
cerita, dan aktor yang cocok, The Raid mampu mempecundangi ratting NFS di Rottentomatoes
selama 2 minggu!
CIAO
0 komentar:
Posting Komentar