Pages

Subscribe:

Pages

Kamis, 22 Mei 2014

Review Film : 500 Days of summers






Hey yo whats up guys?
Tertarik denga Joseph Gordon-Levitt, kemarin gua telusuri film-filmnya. Dan, gua menemukan satu film, yang sebenernya bukan dari genre yang gua suka, judulnya 500 days of autumn. Wow.
Gua review ya?

Jadi, film ini menceritakan tentang dua orang yang mulanya memiliki perbedaan dalam memandang apa itu cinta.
Tom hansen, yang diperankan J.Gordon-Levitt, Memandang bahwa cinta itu datang di saat yang tepat dan tidak terduga. Dan itu akibat dari takdir. Sebaliknya, Summer , memandang bahwa cinta itu Cuma omong kosong. Nol besar. Dan Cuma abal-abal.
Di hari pertama bertemu Summer, Tom sudah merasa kalau dia menemukan jodoh yang tepat. Tapi, Summer bilang kalau dia gak mau menjadikan hubungan diantara mereka sebagai hubungan yang serius (FRIENDZONE DETECTED)
Namun, dengan setia Tom menemani. Sampai, tiba di suatu saat, Tom merasa ada yang berbeda dengan Summer.

Gak banyak sih yang bisa gua ceritakan dari filmnya. Sebagai Reviewer yang baik, Gua berusaha menghormati yang belum nonton film ini. Serius guys, kalo lu belum nonton dan ada orang yang cerita, filmnya gak bakalan seru.
Soalnya, film ini lebih banyak pengenalan masalah daripada masalah itu sendiri, dan klimaksnya ada di 10 menit menjelang ending, kalo gua ceritain, lu mau liat apaan?
Back to the review.
Gua kagum banget sama film yang satu ini. Joseph Gordon-Levitt emang ahlinya dalam bidang film romance. Wajahnya yang menurut gua datar, berwibawa, dan khas tentunya. Membuat film ini berasa lucunya.
Inti dari film ini sebenarnya adalah perbedaan beberapa orang memandang apa itu cinta. Tom yang memandang kalo cinta itu takdir, dan Summer yang memandang kalo cinta itu Cuma omong kosong, membuat mereka seperti sandal. Selalu bersama, tak pernah menyatu.
Banyak banget komedi yang sebenarnya lucu dan terselip diantara film ini. Ada satu scene yang Gua suka. DI bioskop, Tom (Levitt) Lagi nonton film sendirian, dan film yang ditonton itu pemeranya Levitt semua. Serius, ini membuktikan bahwa Levitt bukan aktor abal-abal.
Plot campuran dari film ini, menunjukan bahwa cinta itu mengubah segalanya. Orang yang bulan kemarin bahagia gara-gara cinta, belum tentu bulan depan dia tetep bahagia. Serius, Plotnya bikin kita mikir , bahwa kadang kita juga plin-plan masalah cinta.

Setting yang diambil tahun 1990-an, membuat romance dari film ini kerasa banget. Dansa, pernikahan, musik pop, the beatles, Ketemu di lift, kissing di mesin fotokopi. Oke, yang terakhir gak usah dibahas. Dan ini ngena banget gitu.
Dan yang paling bikin film ini menarik, film ini GUA BANGET MAN!!! Gak usah tanya apa yang belakangan terjadi sama hidup GUa, tapi film ini GUA BANGET!!!!!!!! Ngerti!

0 komentar:

Posting Komentar